| 0 comments ]

BPPTD (Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat) Bali didirikan pada tahun 2005 ini memang bukan hanya menerima para lulusan SMA atau sederajat untuk dididik menjadi taruna-taruni dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional dan manajemen di bidang transportasi darat.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Bali berlokasi di Jalan Batuyang No. 109x, Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Provinsi Bali menempati lahan seluas 1,6 hektar. BPPTD Balai yang didirikan pada tahun 2005 ini ditargetkan untuk mengakomodasi pelajar-pelajar SMA atau sederajat yang berada di kawasan Bali maupun kawasan Timur Indonesia.

BPPTD Bali juga menyelenggarakan diklat-diklat teknis maupun kedinasan perhubungan khususnya sub sektor darat yang berwawasan nasional dan internasional, yang selalu mengikuti perkembangan teknologi transportasi, komprehensif dan berkesinambungan bagi peserta diklat.

Saat ini, BP2TD Bali hanya menyelenggarakan dua jenis diklat, yaitu Diklat Awal Program Diploma II Penguji Kendaraan Bermotor dan Diklat Teknis Manajerial Bidang Transportasi.

Oleh karenanya di BPPTD Bali dalam penyelenggaraan diklat-diklat teknis bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Organda Provinsi Bali, Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), perusahaan karoseri, produsen mobil serta lembaga Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Automobile Research Institute (JARI). Keduanya dari Jepang.

Kepala BPPTD Bali, Drs. Subroto mengatakan, kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten sudah menjadi satu kewajiban yang harus dipenuhi. Karena, suksesnya penyelenggaraan sistem transportasi darat sangat tergantung dengan kualitas SDM baik regulator maupun operator.

Di samping itu, tuntutan peraturan perundang-undangan sudah mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara transportasi darat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kerjanya. Dari sisi regulator, Undang Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara jelas menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan fungsional umum, fungsional tertentu maupun struktural harus memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Kompetensi tersebut didapat setelah mengikuti diklat dasar, diklat penjenjangan dan lain-lain.


Diklat Diploma II dan Teknis Manajerial Transportasi

Pada saat ini BPPTD Bali hanya menyelenggarakan dua jenis diklat, yaitu Diklat Awal Program Diploma II Penguji Kendaraan Bermotor dan Diklat Teknis Manajerial Bidang Transportasi.

Sejak BPPTD Bali membuka penerimaan taruna/taruni pada tahun 2006 hingga tahun 2014 telah memiliki 17 Angkatan dengan alumni sebanyak 323 orang yang tersebar di Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM profesional bidang transportasi darat di lingkungan Kementerian Perhubungan, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, dan untuk menyelaraskan antara kebutuhan SDM profesional pada masing-masing instansi/daerah dengan penyerapan lulusan, maka diadakan pola pembibitan dalam sistem penerimaan taruna/taruni.

Pelaksanaan pola pembibitan berdasarkan nota kesepahaman dengan Pemda. Peserta seleksi adalah putra/putri daerah yang memenuhi persyaratan dan diusulkan oleh Pemda melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD). ‘’Lulusan pola pembibitan ini akan diserahkan kembali ke Pemda,’’ jelas Subroto.

Sampai dengan Januari 2015, sebanyak 44 daerah, baik provinsi/ kabupaten/kota telah melaksanakan kerjasama pola pembibitan dengan jumlah permintaan sebanyak 300 orang.

Lulusan program Studi Diploma II Penguji Kendaraan Bermotor memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik kendaraan bermotor, karakteristik kendaraan bermotor, teknik pengujian kendaraan bermotor, teknik karoseri dan rekayasa kendaraan bermotor serta administrasi pengujian kendaraan bermotor, sehingga taruna/taruni dapat terampil di bidang Pengujian Kendaraan Bermotor.

Sementara itu, Diklat Teknis Manajerial Bidang Transportasi Darat yang diselenggarakan oleh BPPTD Bali, pesertanya berasal dari PNS di lingkungan Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. BPPTD Bali juga menyelenggarakan diklat untuk tenaga operator angkutan. Sumber daya penyelenggaraan bersumber dari dana APBN, APBD maupun swakelola (PP Nomor 11 Tahun 2015).

Karena BPPTD Bali merupakan salah satu unit yang ditarget untuk memperoleh PNBP, maka peserta diklat akan dikenakan biaya yang besarnya tergantung pada diklat yang diikuti. Misalnya Diklat Pengujian Kendaraan Bermotor Lanjutan I, biayanya Rp 13.349.600/orang dengan lama pendidikan selama 2 bulan. Diklat Teknisi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APPILL) Terkoordinasi biayanya Rp 7.668.500/orang dengan lama pendidikan 3 bulan.

Diklat Manajamen Transportasi Perkotaan biayanya Rp 10.600.000/orang dengan lama pendidikan 2 minggu, Diklat Perencanaan Jaringan Trayek Angkutan Umum, biayanya Rp 9.633.500/orang dengan lama pendidikan 1 bulan, Diklat Manajemen Pengelolaan Terminal Tipe B dan C biaya pendidikannya Rp 9.633.500/orang dengan lama pendidikan 1 bulan, Diklat Manajemen Rekayasa Lalu lintas biayanya Rp 12.750.000/orang dengan lama pendidikan 1 bulan serta diklat-diklat lainnya. Peserta diklat yang telah memenuhi syarat dan lulus diklat akan diberikan sertifikat sebagai pembuktian atas kompetensi yang dimiliki.


Perluasan dan Penambahan Program Studi

Berdasarkan instruksi Menteri Perhubungan mengenai kewajiban penerapan Badan Layanan Umum di Unit Pelaksana Teknis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, maka BPPTD Bali perlu mengembangkan Jasa Layanan Pendidikan yang berbasis kinerja dan berorientasi pada output.

Perkembangan yang terjadi memacu untuk kompetisi yang tinggi dan meningkatkan gairah baru dalam dunia pendidikan dan pelatihan. Maka perkembangan tempat pendidikan dan pelatihan haruslah dapat menyesuaikan tuntutan itu.

Untuk itulah BPSDM Kementerian Perhubungan dalam rencana strategis jangka panjang akan mengembangkan BPPTD Bali, yaitu mempersiapkan lahan baru dengan luas 10,2 hektar di Jl Cempaka Putih, Desa Samsam, Kerambitan, Tabanan Bali.

Pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu. Saat ini di lokasi sedang dilakukan penataan sekaligus pengerasan lahan. Setelah itu akan dilakukan pembangunan yang diperkirakan akan selesai dan dioperasikan pada tahun 2018. Menurut Subroto, proyek ini menelan biaya sekitar Rp 260 miliar yang keseluruhannya menggunakan dana APBN.

Di kampus baru nantinya akan dibangun fasilitas pendidikan dan pelatihan yang berstandar internasional serta dilengkapi laboratorium dan alat praktek dengan teknologi baru, seperti gedung workshop, ruang belajar mengajar, auditorium, poliklinik, short course, asrama taruna/taruni, rumah dinas. Di samping itu akan dibangun juga prasarana lain seperti gedung simulator pengemudi, ruang serbaguna, lapangan sepakbola, sport hall, dan gedung perkantoran.

Subroto mengatakan, program studinya juga dikembangkan. Bukan hanya Diploma II melainkan menjadi Diploma IV atau setingkat Politeknik atau Akademi. Program studi yang dikembangkan akan berorientasi pada level teknisi dan operator. Adapun usulan program studi yang akan dikembangkan di kampus baru adalah Diploma III Manajemen Transportasi Darat dan Logistik, Dimploma III Rekayasa Teknologi Transportasi Darat dan Diploma I Awak Sarana Transportasi Darat.

Untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman serta terampil dalam berperilaku gesit, ramah, sopan serta lugas sebagaimana semboyan Lima Citra Manusia Perhubungan, BPPTD Bali menerapkan Moto: Kasih Sayang Kasih Sayang (KSKS).

Dalam pelaksanaannya KSKS merupakan kepanjangan dari Koordinasi Sinkronisasi Komunikasi dan Silaturahmi. Dimana satu sama lainnya saling bertautan dan tidak bisa dipisahkan.


Lulusan BPPTD Bali

Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali telah meluluskan enam angkatan. Seluruh alumni sudah bekerja.

“Alhamdulillah, seluruh lulusan dari sini terserap kerja. Sejak awal hanya Prodi Pengujian Kendaraan Bermotor atau PKB,” cetus Kepala BP2TD Bali, Bambang Wijonarko, Senin (8/5/2017).

“Walaupun di antaranya masih honorer namun tinggal tunggu waktu saja diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk selanjutnya menjadi PNS,” tuturnya.

Alumni terserap di dunia kerja terutama sebagai tenaga ahli di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor. Kebutuhan tenaga ahli tersebut akan terus bertambah, selain karena adanya pegawai pensiun, juga potensi akan semakin banyak lokasi PKB.

Sejumlah pemerintah daerah (pemda), yang sudah menjalin kerja sama dengan Sekokah Tinggi Transportasi Darat (STTD) juga mengirim SDM dalam skema pembibitan. Pemda membiayai sekaligus menetukan SDM yang akan menjadi taruna. Selanjutnya STTD menyalurkan calon taruna itu ke sekolah lain di lingkungan BPSDM Perhubungan, termasuk BP2TD Bali.

“SDM itu dikirim oleh pemda kepada BP2TD, sebagai salah satu insititusi yang menjalankan kerja sama STTD dan pemda. Setelah SDM pembibitan itu lulus maka otomatis menjadi pegawai pemda,” ungkap Bambang Wijonarko sambil menambahkan untuk tahun akademik ini ada 14 taruna pembibitan dari 100 taruna eksisting.

Kebutuhan tenaga ahli PKB juga tumbuh karena sejumlah perusahaan bus swasta dan bengkel-bengkel kendaraan juga menyediakan fasilitas PKB.

Diserapnya lulusan BP2TD di dunia kerja, terutama di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor menjadi salah satu bukti bahwa BPSDM Perhubungan sukses dalam menerapkan model pendidikan link and match.

“Kepala BPSDM Perhubungan Bapak Djoko Sasono mengingatkan kami terus terus menerapkan model link and match ini dengan bekerja sama melibatkan pemda. Dengan penda juga bekerja sama menggelar diklat kompetensi bagi pegawai,” jelasnya.

Kerja sama dimaksud, dia mengutarakan sudah dilakukan antara lain dengan Penda Gorontalo, Papua Barat, Gianyar dan lainnya. “Untuk Pemda Gorontalo bahkan Kepala Dinas Perhubungan ikut dalam diklat bersama 19 bawahannya,” ungkap Bambang Wijonarko.


Sumber:
- dephub.go.id
- Sipencatar.com

0 comments

Post a Comment