| 0 comments ]

Sejak tahun 1921 sudah ada Sekolah Pelayaran Tingkat Dasar di Makassar, namun karena data sekolah yang belum ditemukan maka sejarah singkat ini dimulai sejak tahun 1946. Serta seiring dengan situasi dan kondisi Negara Republik Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Selatan khususnya.

Selain Program Studi yang biasa terdapat di Sekolah Kedinasan sejenis (di bawah Kemenhub), Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar juga menyelenggarakan sekitar 2 (dua) Program Diklat yang lain yaitu Diklat Keterampilan Pelaut dan Diklat Pemberdayaan Masyarakat.

Diklat Keahlian Pelaut dan Diklat Keterampilan Khusus Pelaut, yang terdiri dari beberapa tingkat kompetensi dan keterampilan khusus dalam penyediaan tenaga ahli dan terampil, seperti berikut :

  • Diklat Basic Safety Training (BST)
  • Diklat Proficiency in Survival Craft and Rescue Boat (PSCRB)
  • Diklat Advanced Fire Figting (AFF)
  • Diklat Medical First Aids (MFA)
  • Diklat Medical Care (MC)
  • Diklat Tanker Familiarization (TF)
  • Diklat Radar Simulator (RS)
  • Diklat ARPA Simulator (AS)
  • Diklat Ship Security Officers (SSO)
  • Diklat GOC – GMDSS (GOC – GMDSS)
  • Diklat Seafares Designated Security Duties(SDSD)
  • Diklat Bridge Resources Management (BRM)
  • Diklat International Management Code (ISM – Code)
  • Diklat International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG – code)
  • Diklat Engine Resources Management (ERM)
  • Diklat ship Security Officer (SSO)
  • Diklat Ship Awareness Training (SAT).

Diklat Pemberdayaan Masyarakat


Diklat Pemberdayaan Masyarakat bersifat gratis tersebut digelar dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang transportasi darat, laut dan udara. Diklat tersebut merupakan salah satu program unggulan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga handal di sektor transportasi.

Kepala BPSDM Perhubungan Dr. Wahju Satrio Utomo mengatakan, penyelenggaran diklat tersebut merupakan realisasi Peraturan Pemeirntah (PP) PP Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan PP Nomor 51 Tahun 2012 tentang SDM di Bidang Transportasi.




Tommy mengungkapkan, diklat pemberdayaan masyarakat ini akan diselenggarakan di 24 sekolah transportasi di lingkungan BPSDM Perhubungan.

Beliau mengungkapkan, program diklat tahun ini sudah dimulai sejak awal bulan Januari 2017. Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati, Aceh menjadi yang pertama mengadakan diklat pemberdayaan masyarakat. BP2IP Malahayati diberikan kuota 4.750 peserta diklat, disusul dengan BP2IP barombong yang sudah mulai melaksanakan pada 12 januari silam, “Rencananya bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) di Maluku bulan depan, Presiden akan melaunching diklat gratis secara resmi yang akan diberikan kepada 240 peserta diklat vokasi transportasi,” ujarnya.

Rincian kuota dan sekolah pelaksana diklat adalah Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang diberikan sebanyak kuota 6.150 peserta. PIP Makassar 6.000 peserta, BP2IP Barombong 4.175 peserta, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar 150 peserta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura 540 peserta, BP2IP Sorong 2.150 peserta, BP2IP Minahasa Selatan 720 peserta. Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali 600 peserta, ATKP Surabaya 150 peserta, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya 6.000 peserta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi 40 peserta, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun 185 peserta, Politeknik Keselamatan dan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal 340 peserta, BP2IP Tangerang 5.800 peserta, BP2IP Padang Pariaman 3.150 peserta, Balai Diklat Transportasi Laut (BP2TL) dengan 180 peserta, Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi 180 peserta, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 6.000 peserta, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug 150 peserta, BP3 Curug 120 peserta, BP2TD Palembang 180 peserta dan BP3 Palembang 145 peserta.


Program Studi Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar


Diploma IV


Diploma IV Pelayaran

“Diklat pembentukan atau sering disebut juga dengan diklat awal Perhubungan adalah Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan untuk membentuk kader-kader professional di bidang pelayaran dan bisnis angkutan laut. Peserta didik berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan dididik dalam program Diploma IV Pelayaran. Program studi dapat dipilih dari 3 (tiga) program studi yang disediakan yakni Nautika, Teknika dan KALK (Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan). Lulusan dari program diklat ini akan memperoleh ijasah Diploma IV dengan gelar sarjana Sains Terapan Pelayaran(S.S.T.Pel).”

Pendidikan ini menggunakan sistem boarding school atau diasramakan. Diawal pendidikan atau pada 3 bulan pertama merupakan masa pembentukan awal taruna, model pembentukan tersebut termasuk didalamnya adalah pembentukan mental dan moral serta kedisiplinan dibawah pengasuhan langsung oleh TNI selama 1 (satu) bulan. Selama masa 3 bulan tersebut Tunas Taruna yang disingkat Tutar tidak diperkenankan meninggalkan kampus kecuali atas ijin kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna (PPKT). Setelah masa pembentukan ini dilalui dan ditandai dengan sebuah proses Inaugurasi maka Tutar dilantik menjadi Taruna Pemula, perubahan tingkatan ini menandai masa karantina selama 3 (tiga) bulan dan setelah itu mereka bisa pesiar setiap hari Sabtu dan Minggu.

Program Studi Nautika

Target lulusan dari program studi Nautika PIP Makassar adalah menjadi perwira pelayaran niaga Ahli Nautika Tingkat III dan Ijasah Diploma IV Pelayaran serta memperoleh ANT-II setelah masa layar sekurang-kurangnya 2 tahun, dengan keahlian ilmu kenautikaan dalam bidang pelayaran.

Selama pendidikan akan mendapatkan ilmu yang diperlukan untuk membawa kapal dari satu tempat ketempat lain, terutama menyangkut penentuan posisi dan arah kapal.

Setelah melaksanakan praktek berlayar, taruna/taruni melaksanakan uji kompetensi untuk jenjang ANT-III dan apabila telah lulus uji kompetensi dapat langsung melaksanakan praktek bekerja diatas kapal sesuai kompetensi yang dimiliki dalam waktu tertentu sesuai STCW 2010 serta melengakapi officer record book yang selanjutnya dapat melanjutkan pendidikan Diploma-IV serta kompetensi ANT-II.

Program Studi Teknika

Disebut juga jurusan Mesin perkapalan. Lulusan akan mendapatkan ijasah Diploma IV Pelayaran dan Ahli Teknika Tingkat III serta ATT-II setlah memiliki masa layar sekurang-kurangnya 2 tahun. Memastikan kondisi Mesin-mesin penggerak yang terdapat pada kapal motor menjadi tanggung jawab dari professional dibidang Teknika.

Program Studi Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan

Program studi ini ditujukan untuk membentuk professional dibidang pelabuhan yang memiliki kemampuan mengelola layanan kepelabuhanan termasuk pengurusan perpindahan barang baik dalam maupun luar negeri, pengelola berbagai tipe dan ukuran armada kapal laut, dan manajemen logistik.

Lapangan kerja :

  • Operator Pelabuhan-pelabuhan
  • Perusahaan Pelayaran
  • Perusahaan Ekspor dan Impor
  • Perusahaan Asuransi
  • Freight Forwarder
  • PNS Istansi Pemerintah /TNI/Polri.


Diklat Pelaut III Pembentukan


Diklat Pelaut – III Pembentukan adalah diklat pembentukan pelaut baru tingkat perwira Ahli Nautika/ Ahli Teknika Tingkat – III dengan input peserta didik dari SMA/MAN/SMK maupun lulusan Sarjana atau S1. Lama pendidikan akan ditempuh selama 30 bulan termasuk praktek layar. Diklat ini mengacu ke standar pelaksanaan diklat pelaut STCW 2010 Regulation II/1 and STCW Code Section A – II/1. Setelah menyelesaikan pendidikannya akan mendapat ijasah laut Ahli Nautika/Ahli Teknika Tingkat – III.

Apa perbedaannya dengan Diploma IV Pelayaran jurusan Nautika dan Teknika ? Diklat Pelaut III Pembentukan ini memang fokus untuk pembentukan pelaut baru sehingga lulusannya tidak mendapatkan ijasah darat sebagaimana Diploma IV yang selain ijasah laut ANT/ATT-III juga mendapat ijasah Diploma IV dengan gelar S.S.Tpel.


Diklat Pelaut Peningkatan


    Ahli Nautika Tingkat – I (ANT – I)

  • Program : Diklat Pelaut – I (DP-I)
  • Bidang Keahlian : Nautika
  • Kompetensi : Ahli Nautika Tingkat – I (ANT – I)
  • Masa Studi : 4 Bln = 16 Minggu Efektif
  • Beban Studi : 640 Jam
  • 1 Jam Pelajaran : 60 Menit
  • STCW 2010 : Regulation II/2 and STCW Code Section A-II/2.

Persyaratan : Ahli Nautika Tingkat II (ANT – II)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DP – I) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – II (ANT – II) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010.


    Ahli Teknika Tingkat – I (ATT-I)


  • Program : Diklat Pelaut – I (DP-I)
  • Bidang Keahlian : Tekniika
  • Kompetensi : Ahli Teknika Tingkat – I (ATT – I)
  • Masa Studi : 4 Bln = 16 Minggu Efektif
  • Beban Studi : 640 Jam
  • 1 Jam Pelajaran : 60 Menit
  • STCW 2010 : Regulation III/2 and STCW Code Section A-III/2

Persyaratan : Ahli Teknika Tingkat II (ATT – II)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – I (DP – I) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – II (ATT – II) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010.

    Ahli Nautika Tingkat – II (ANT – II)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DP – II) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – III (ANT – III) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010.

    Ahli Teknika Tingkat – II (ATT – II)

Masa studi selama 7,5 bulan atau 30 minggu efektif sesuai STCW 2010 Reguation III/1 and STCW Code Section A-III/1.

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – II (DP – II) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – II (ATT – II) sesuai STCW 1978.

    Ahli Nautika Tingkat – III (ANT – III)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DP – III) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – IV (ANT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010.


    Ahli Teknika Tingkat – III (ATT – III)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – III (DP – III) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – IV (ATT – IV) sesuai STCW 1978 Amandemen 2010.

    Ahli Nautika Tingkat – IV (ANT – IV)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DP – IV) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian nautika adalah pemilik sertifikat Ahli Nautika Tingkat – V (ANT – V) sesuai STCW Amandemen 2010.

    Ahli Teknika Tingkat – IV (ATT – IV)

Persyaratan peserta Diklat Pelaut – IV (DP – IV) Peningkatan Kompetensi Kepelautan bidang keahlian teknika adalah pemilik sertifikat Ahli Teknika Tingkat – V (ATT – V).


Fasilitas Pendukung Kelancaran Perkuliahan


Engine Room Control


Simulator Engine Room Control adalah salah satu fasilitas pendidikan bagi peserta didik jurusan Teknika.


Keterangan Gambar : Engine Room Control PIP Makassar


Full Mission Ship Simulator


Full Mission Ship Simulator disingkat FMSS adalah salah simulator yang digunakan untuk melatih para peserta didik dalam bernavigasi di atas kapal. peserta didik yang memilih jurusan Nautika harus memiliki kompetensi yang memadai untuk menakhodai kapal dengan selamat sampai ke tujuan.


Keterangan Gambar : Instruktur memberi penjelasan kepada Menpan RB pada kunjungan bulan Nopember 2017


Kapal Latih Sultan Hasanuddin



Keterangan Gambar : Kapal Latih Sultan Hasanuddin ( PIP Makassar )

Kapal Latih Sultan Hasanuddin melengkapi Laboratorium dan simulator yang sudah ada dalam rangka menunjang pencapaian kompetensi taruna dan taruni Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Training Vessel KL. Sultan Hasanuddin melalui penganggaran tahun 2016 – 2017 telah dibangun untuk selanjutnya digunakan oleh taruna-taruni untuk melaksanakan praktek secara real baik untuk prodi Nautika, Teknika maupun Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan.

Kapal dengan ukuran 1200 GT ini dilengkapi dengan kamar yang dapat menampung 100 orang peserta didik, 20 orang instruktur. Sebagai Kapal Latih juga dilengkapi dengan berbagai simulator dan briefing room untuk pelaksanaan pengajaran secara langsung.

Kolam Latih PIP Makassar



Keterangan Gambar : Kolam Latih PIP Makassar

Kolam Latih Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar terletak di Kampus I jalan Tentara Pelajar Nomor 173 Makassar. Luas 14 x 18 meter dan kedalaman 4 meter merupakan tempat berlatih bagi peserta didik yang mengikuti Diklat Keterampilan Khusus Pelaut (DKKP) Basic Safety Training (BST) . Kolam dilengkapi pula dengan Boat David untuk kegiatan Simulasi penurunan Sekoci Penyelamat.

Lecture Theater



Keterangan Gambar : Lecture Theater PIP Makassar

Lecture Theater atau Ruangan Pembelajaran berbentuk Theater, bertempat di Kampus II PIP Makassar sebanyak 3 unit. Memiliki daya tempung sebanyak masing-masing 500 orang.

Demikian kami sampaikan informasi yang Anda perlukan mengenai Program Studi Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar ini. Kami berharap informasinya dapat memberikan kemanfaatan dan kemudahan bagi para pengunjung. Amiin Ya Alloh Yaa Robbal 'Alamin.


Sumber:
- pipmakassar.ac.id
- sipencatar.com


0 comments

Post a Comment